LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : Menentukan Titik Beku dan Penurunan Titik Beku

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : Menentukan Titik Beku dan Penurunan Titik Beku:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : Menentukan Titik Beku dan Penurunan Titik Beku


Judul               : Menentukan Titik Beku dan Penurunan Titik Beku
Hari, Tanggal    : Jumat, 18 November 2016
Kelas               : XII IPA 3
Kelompok        : 1 (Satu)
Anggota          : 1. Alfia Amalia Hermanto
  2. Bagas Aji Harvian
  3. Dadva Pramesty E P
  4. Della Arisa Silviani




I.                   TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui pengaruh penambahan es batu dan garam terhadap proses pembekuan suatu larutan dan untuk mempelajari penurunan titik beku dengan beberapa larutan.

II.                DASAR TEORI
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). 

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarutTitik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah.

Seperti yang kita tahu bahwa titik beku pelarut murni berada pada suhu 0oC, tapi dengan adanya zat terlarut misalnya saja kita tambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC lagi, melainkan akan turun menjadi dibawah 0oC, dan inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”.


III.             ALAT  DAN BAHAN
§  5 buah tabung reaksi
§  1 buah gelas kimia
§  1 buah pengaduk
§  1 buah termometer
§  Pipet tetes
§  Larutan NaCl 1 mol dan 2 mol
§  Larutan gula 1 mol dan 2 mol
§  Air suling
§  Es batu
§  Garam grasak

IV.             CARA KERJA
1.     Hancurkan es batu menjadi pecahan-pecahan kecil , kemudian masukkan es batu ke dalam gelas kimia sampai sedikit penuh dan tambahkan dengan gram grasak secukupnya, fungsi keduanya sebagai pendingin.
2.   Isilah tabung reaksi dengan air suling kurang lebih 2-3 cm, kemudian masukkan tabung tersebut ke dalam gelas kimia yang sudah ada campuran es batu dan garam grasak.
3.      Masukkan termometer dan gerakan naik turun sampai air dalam tabung membeku
4.   Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair sebagian, kemudian amatilah pada termometer dan catat berapa suhu pada campuran es dan garam pada tabung
5.     Ulangi langkah 2-4 dengan mengganti air sulimg dengan larutan NaCl 1 mol, 2 mol dan larutan gula 1 mol, 2 mol.

V.                HASIL PENGAMATAN
Titik beku air = 0oC
No
Larutan
Titik Beku
Penurunan Titik Beku
1.
Gula  1 mol
-2oC
2oC
2.
Gula  2 mol
-4oC
4oC
3.
NaCl  1 mol
-4oC
4oC
4.
NaCl 2 mol
-8oC
8oC


VI.             ANALISA DATA
Pada percobaan kali ini yang dimaksud dengan zat pelarut itu adalah air suling, sedangkan Gula dan NaCl pada percobaan tersebut sebagai zat terlarut. Pada penggunaan alat dan bahan diutamakan untuk berhati-hati. Ketika termometer dimasukkan ke dalam tabung reaksi, usahakan agar termometer tidak menyetuh dinding tabung karena akan membuat termometer jadi tidak stabil sehingga mempengaruhi temperatur penurunan titik beku larutan yang di uji. Dan sebelum penghitungan suhu, termometer harus dalam temperatur yang stabil.

Es, garam, gula dan NaCl merupakan bahan yang digunakan pada percobaan mengenai penurunan titik beku, melalui penentuan molalitas. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.

Ternyata, bila ke dalam air ditambah dengan garam, maka akan terjadi penurunan titik beku larutan garam tersebut, sehingga larutan garam akan membeku pada suhu di bawah 0oC. Penjelasan untuk hal ini didapat bahwa titik beku suatu larutan adalah suhu saat tekanan uapnya sama dengan tekanan uap pelarutnya. Karena tekanan uap larutan lebih rendah daripada pelarutnya, larutan belum membeku pada suhu 0oC. Oleh karena itu, suhu harus diturunkan agar larutan dapat membeku. Saat pelarut akan membeku, penurunan tekanan uap pada pelarut lebih cepat daripada zat cair. Akibatnya, pada suhu di bawah titik beku pelarut terjadi keseimbangan tekanan uap larutan dengan tekanaan uap pelarut. Saat itu, pelarut akan membeku sedangkan zat terlarutnya masih dalam fase cair, sehingga larutan menjadi makin pekat sehingga titik bekunya makin rendah.

Dalam penggunaan garam dapur, massa garam yang digunakan jangan terlalu banyak dan juga jangan terlalu sedikit, sebab akan mempengaruhi proses penurunann titik beku dan hasil yang didapat kemungkinan kurang akurat. Namun apabila garam yag digunakaan terlalu sedikit, penurunan titik beku tidak mencapai suhu yang akurat, dan pada larutan gula yang di uji , pembentukkan kristal yang terjaadi tidak sempurna. Oleh karena itu para pratikum di tuntut ketelitian dan keterampulannya dalalam melakukan percobaan tersebut. 

Perubahan titik beku pada larutan dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi perubahan suhu baik dari sisitem ataupun dari lingkuangan. Dari data hasil pengamatan yang telah didapat, masing-masing ada tiga larutan yang di uji memiliki titik beku konstant yang berbeda-beda.
Dalam penurunan titik beku berlaku ketentuan sebagai berikut :
a.       Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik bekunya akan turun.
b.      Titik beku larutan elektrolit lebih rendah dibanding larutan non-elektrolit
c.       ∆Tf  ( penurunan titik beku) = titik beku pelarut murni – titik beku larutan).
Dengan demikian, jelaslah larutan akan membeku pada suhu  yang lebih rendah dibanding dengan titik beku air. Selisih antara titik beku pelarut murni dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku larutan yang dilambangkan dengan ΔTf.
ΔTf = Tºf – Tf
Keterangan: 
ΔTf = penurunan titik beku
f = titik beku larutan
Tf = titik beku pelarut

VII.          KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa, titik beku larutan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan titik beku air larena di dalam larutan gula dan NaCl mengandung zat terlarut berupa molekul-molekul gula dan molekul-molekul NaCl yang menyebabkan terghalangnya molekul-molekul air untuk membeku sehingga dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk membekukan larutan gula dan NaCl tersebut. Dan garam dapur disini berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur dapat menghambat proses pencairan es.



VIII.       DAFTAR PUSTAKA

MGMP KIMIA Kab. Klaten
http://ndhaarlinda.blogspot.co.id . Diakses pada 20 November 2016
http//penurunan-titik-beku-kimia.co.id . Diakses pada tanggal 20 Nvember 2016
http://notechaca.wixsite.com/firarizqyagfa/single-post/2016/10/15/LAPORAN-PRAKTIKUM-KIMIA-PENENTUAN-TITIK-BEKU  Diakses pada tanggal 23 November 2016
http://www-supadi.blogspot.co.id/2012/06/pengaruh-penambahan-garam-pada-es.html Diakses pada tanggal 23 November 2016
http://blogkaryasiswa.blogspot.co.id/2015/09/laporan-praktikum-titik-didih-dan-titik.html Diakes pada tanggal 23 november 2016




IX.             PRAKTIKAN
Nama anggota “kelompok 1(satu)”:

1.      Alfia Amalia Hermanto


2.      Bagas Aji Harvian


3.      Dadva Pramesty E P


4.      Della Arisa Silviani





Guru pembimbing,


Budi Setyo Utomo, S.Pd

Belum ada Komentar untuk "LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : Menentukan Titik Beku dan Penurunan Titik Beku"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel